Penyakit kleptomania merupakan sejenis gangguan
kesehatan dimana pelakunya senang mengambil barang milik orang lain
meskipun mereka tidak membutuhkannya.
Meskipun terdengar merugikan dan
menakutkan, namun penyakit ini memang ada dan banyak pula penderitanya.
Penderitanya biasanya menolak dikatakan memiliki gangguan kesehatan dan mereka pun cenderung malu mengatasi gangguan yang dimiliki tersebut. Meskipun merupakan sebuah gangguan kesehatan, namun ada beberapa hal yang bisa memicu terjadinya kleptomania pada mental dan kesehatan penderitanya.
Gangguan Hormon dan obsesif-Kompulsif
Sebenarnya kleptomania tidak bisa diketahui secara pasti penyebabnya mengingat penyakit ini berhubungan dengan mental seseorang.Akan tetapi ada penelitian yang menyebutkan bahwa penyakit kleptomania bisa saja disebabkan oleh adanya gangguan pada hormon serotonin, dimana hormon ini berada di otak dan bertugas mengendalikan emosi.
Selain itu ada juga yang menyebutkan jika penyakit ini berhubungan dengan adanya rasa kecanduan di dalam diri pelaku sehingga terus-menerus melakukan hal yang sama. Akan tetapi sebab-sebab tersebut harus dikaji lebih jauh lagi mengingat penyakit ini berhubungan dengan mental sehingga sulit untuk dianalisis dan diteliti penyebabnya secara jelas.
Pemicu Meningkatnya Kleptomania
Penyakit ini bisa meningkat seiring berjalannya waktu karena beberapa hal, salah satunya adalah stress. Jika penderita sedang mengalami stress berat yang berhubungan dengan adanya kerugian terjadi dalam hidupnya, maka hal ini dapat meningkatkan resiko terjadinya penyakit tersebut.
Selain itu, terjadinya cedera di otak atau bagian kepala juga dapat memicu munculnya perilaku tersebut. Gangguan yang dialami orang terdekatnya misalnya saudara juga bisa menimbulkan munculnya kleptomania.
Beberapa gangguan seperti kecanduan dan suasana hati dapat berpengaruh terhadap orang lain. Jika penyakit ini sudah muncul, maka secara otomatis penderitanya akan merasa ingin mengambil sesuatu meskipun dia tidak membutuhkan barang tersebut.
Hal ini dilakukan karena desakan dalam diri sehingga setelah mencuri mereka cenderung lega dan senang. Meskipun demikian, penderita penyakit kleptomania juga memiliki perasaan takut dan tidak nyaman setelah melakukannya, namun tidak bisa berhenti mencuri karena adanya dorongan di dalam diri untuk melakukannya. (Prp/Terbeken)

Penderitanya biasanya menolak dikatakan memiliki gangguan kesehatan dan mereka pun cenderung malu mengatasi gangguan yang dimiliki tersebut. Meskipun merupakan sebuah gangguan kesehatan, namun ada beberapa hal yang bisa memicu terjadinya kleptomania pada mental dan kesehatan penderitanya.
Gangguan Hormon dan obsesif-Kompulsif
Sebenarnya kleptomania tidak bisa diketahui secara pasti penyebabnya mengingat penyakit ini berhubungan dengan mental seseorang.Akan tetapi ada penelitian yang menyebutkan bahwa penyakit kleptomania bisa saja disebabkan oleh adanya gangguan pada hormon serotonin, dimana hormon ini berada di otak dan bertugas mengendalikan emosi.
Selain itu ada juga yang menyebutkan jika penyakit ini berhubungan dengan adanya rasa kecanduan di dalam diri pelaku sehingga terus-menerus melakukan hal yang sama. Akan tetapi sebab-sebab tersebut harus dikaji lebih jauh lagi mengingat penyakit ini berhubungan dengan mental sehingga sulit untuk dianalisis dan diteliti penyebabnya secara jelas.
Pemicu Meningkatnya Kleptomania
Penyakit ini bisa meningkat seiring berjalannya waktu karena beberapa hal, salah satunya adalah stress. Jika penderita sedang mengalami stress berat yang berhubungan dengan adanya kerugian terjadi dalam hidupnya, maka hal ini dapat meningkatkan resiko terjadinya penyakit tersebut.
Selain itu, terjadinya cedera di otak atau bagian kepala juga dapat memicu munculnya perilaku tersebut. Gangguan yang dialami orang terdekatnya misalnya saudara juga bisa menimbulkan munculnya kleptomania.
Beberapa gangguan seperti kecanduan dan suasana hati dapat berpengaruh terhadap orang lain. Jika penyakit ini sudah muncul, maka secara otomatis penderitanya akan merasa ingin mengambil sesuatu meskipun dia tidak membutuhkan barang tersebut.
Hal ini dilakukan karena desakan dalam diri sehingga setelah mencuri mereka cenderung lega dan senang. Meskipun demikian, penderita penyakit kleptomania juga memiliki perasaan takut dan tidak nyaman setelah melakukannya, namun tidak bisa berhenti mencuri karena adanya dorongan di dalam diri untuk melakukannya. (Prp/Terbeken)