Faktor Yang Bikin Hormon Tidak Stabil

Sebagai bentuk dari senyawa kimia dalam tubuh, hormon menjadi salah satu hal yang penting untuk dijaga tingkat kestabilannya.
Menjaga kestabilan hormon jelas menjadi hal yang penting, mengingat peran dan tanggung jawabnya dalam banyak hal dari keseluruhan sistem tubuh.



Sayangnya, faktor sepele yang seringkali menjadi penyebab ketidakstabilan hormon banyak yang belum diketahui.

Padahal, jika saja faktor penyebab ketidakstabilan tersebut diketahui, kita bisa lho menikmati beragam aktivitas dan rutinitas dengan tubuh yang lebih fit karena hormon yang stabil!

Yuk ketahui beberapa hal penyebab ketidakstabilan hormon berikut:

1. Kadar Gula Darah Berlebih

Bagaimanapun, kadar gula yang berlebih tak bisa terpisahkan begitu saja dari peningkatan bobot tubuh. Di samping itu, kenaikan kadar gula dalam darah secara berlebihan akan memicu terjadinya resistensi terhadap insulin yang mengakibatkan tubuh kesulitan memproses gula menjadi energi. Hal ini akan mengakibatkan sistem metabolisme tubuh terganggu, sehingga hormon cenderung tak stabil.

2. Stress

Sudah menjadi rahasia umum bahwa kestabilan emosi akan mempengaruhi kadar hormon dalam tubuh. Salah satu hormon yang paling banyak terpengaruh oleh kestabilan emosi adalah hormon kortisol. Hormon kortisol sendiri merupakan hormon yang paling bertanggung jawab tehadap sistem kardiovaskular, sistem syaraf pusat, sistem renal, dan sistem fetus.

Pada kondisi normal, semestinya kadar kortisol akan turun pada malam hari sehingga seseorang bisa tidur. Namun, hal yang berbeda ditemukan sebaliknya pada saat seseorang merasa tertekan atau stress.

3. Ngopi

Meminum kopi, terutama pada sore hari, diketahui menjadi salah satu faktor yang menyebabkan ketidakstabilan hormon dalam tubuh. Kafein yang terkandung dalam kopi akan meningkatkan kadar hormon kortisol, sehingga membuat jantung dan organ lain terpacu. Hal ini membuat seseorang kesulitan untuk tidur di malam hari.

4. Olahraga Kardio

Seperti namanya, olahraga kardio memang sangat efektif untuk memacu jantung. Jantung yang berpacu lebih cepat akan membuat hormon ghlerin yang menekan rasa lapar ikut turun.

5. Diet Ketat

Ritual memangkas bobot tubuh yang seringkali dilakukan para perempuan untuk tampil lebih menarik ini ternyata juga berkontribusi dalam memicu perubahan kadar hormon dalam tubuh.

Penurunan berat badan secara drastis akibat pola diet ketat yang dibarengi dengan olahraga berat dapat memicu ketidakstabilan hormon esterogen dalam tubuh perempuan. Dampak dari hal ini dapat terlihat jelas dari siklus menstruasi bulanan yang terganggu. (Prp/Terbeken)